Tulatulana Anaana Makesa

Cerita Random Tentang Keseharian Seorang Working Mom Beranak Tiga

  • Home
  • About Me
  • Disclosure
  • Another Blog
    • First Blog
    • Second Blog

pic source: pixabay.com

Semakin dewasa, biasanya orang semakin menghindari keribetan dan hal-hal yang menyusahkan, terutama yang menyusahkan diri sendiri. Tidak salah bila semakin dewasa orang ingin hidup tenang jauh dari keramaian dan ingin melakukan hal-hal yang disukai saja.

Ngomong-ngomong tentang ketenangan, kali ini saya akan menuliskan sesuatu yang masih berhubungan dengan hal ini. Terbebas dari suara-suara mengganggu adalah salah satu yang bisa membuat tenang hidup ini. 

Beberapa waktu lalu saya pernah menulis tentang suara-suara yang mengganggu  yang beberapa kali saya rasakan. Namun karena saat itu sedang mager buat nulis panjang jadilah artikelnya saya bagi dua. Kali ini adalah kesempatan untuk menuliskan part duanya.

Lalu suara-suara apa lagi yang mengganggu di telinga saya? Check this out: 

🚫 Suara Petasan (mercon)

Suara petasan adalah suara yang sangat mengganggu. Saya bingung, apa sih manfaat dari petasan ini? Sudahlah suaranya segede geledek, menghabiskan uang, sangat berbahaya pula bagi orang yang memegang dan lingkungan sekitarnya. Saya ingat, bertahun-tahun lalu di hari lebaran, saat saya masih duduk di bangku SMP, ada sepupu jauh yang tangannya buntung karena dikena mercon. Entah jenis mercon apa yang dimainkannya hingga lebaran kali itu menjadi lebaran menyedihkan untuknya. Bagaimana tidak, di hari nan fitri itu dia merayakan kegembiraannya dengan membakar mercon, namun alih-alih kebahagiaan, yang didapat adalah tangan buntung dan air mata. Keluarga besar dibuat heboh oleh kejadian tak terduga itu.

🚫 Orang Karaoke Tapi Suaranya Fals

Suara berikutnya yang mengganggu adalah orang karaoke tapi suaranya fals. Suara dan musiknya tidak seiring sejalan, musik ke mana, suara penyanyinya kemana, masing-masing mencari jalan sendiri (seperti lagunya Alm. Pance Pondaag saja 😄). Memang ada yang seperti ini? Aaadaa dong! Entah apa yang ada di pikiran si penyanyi hingga ia merasa percaya diri bernyanyi non stop dengan suara seperti itu 😂. Oh iyaa ketambahan lagi bila musiknya diputar dengan suara besar di jam-jam kita sedang beristirahat, double combo mengganggunya.

Baca Juga: Terjebak & Tertipu

🚫 Suara Alarm Dari Hape Suami

Tujuan alarm dipasang adalah untuk membangunkan atau menyadarkan kita. Tentu ini adalah hal yang sangat membantu. Namun bagaimana bila si pemasang alarm tidak bangun juga saat alarmnya berbunyi? Ia malah membiarkan alarmnya berbunyi meraung-raung hingga mengganggu orang-orang di sekitar. Yap, itulah suami saya. Dia tidak pernah bangun saat alarmnya berbunyi, jadi sayalah yang selalu jadi korban. Terpaksa bangun untuk mematikan alarm itu. Doi? Hmmm boro-boro bangun, yang ada tidurnya semakin lelap 🙄 

🚫 Suara Telinga Berdenging

Bagi orang lain, telinga berdenging mungkin bukanlah apa-apa, tapi tidak buat saya. Entahlah, mungkin saya terlalu terpengaruh dan percaya pada mitos jadinya setiap kali saya mengalami telinga berdenging, besoknya atau beberapa hari kemudian saya akan mendengar berita kurang menyenangkan. Makanya setiap kali telinga berdering saya bawaannya was-was dan takut, huhuhu

Baca Juga: Sakit Bergilir

🚫 Suara Orang Beradu Mulut (Bertengkar)

Saya ingat, saat masih kuliah beberapa tahun lalu. Ada pasutri yang tinggal di sekitar kost-an kami sering beradu mulut. Saking "serunya" adu mulut itu, suara mereka terdengar sampai ke tetangga. Saat teman-teman memilih kepo dan pergi melihat kehebohan itu, saya duduk diam di kost. Entah mengapa saya tidak terlalu suka mendengar ketegangan suara itu. Setiap mendengar orang beradu mulut, yang ada di pikiran saya adalah semua akan berakhir dengan kekerasan. Salah satu dari dua orang yang bertengkar itu akan melakukan kekerasan kepada yang lainnya. Makanya saya selalu merasa terganggu mendengar suara orang beradu mulut. Bahkan bila adu mulut itu terjadi di kantor, saya memilih untuk diam dan pergi menjauh.

pic source: pixabay.com

Itulah lima jenis suara yang sangat mengganggu bagi saya. Setiap mendengar suara yang mengganggu dan tidak menyenangkan ini biasanya saya mencoba menghindari asal suaranya namun bila tidak bisa, terpaksa saya harus mendengarnya sampai habis atau melakukan hal lain yang mengalihkan konsentrasi saya dari hal yang kurang menyenangkan ini.

Kalau kalian, pernah mendengar suara yang mengganggu juga? Suara apa saja itu? Yuk bagi ceritanya di kolom komentar 😉


Lakudo, 23 September 2022

Belum lama ini, Scarlett Whitening mengeluarkan rangkaian body care varian baru yaitu Happy. Sebagai pemakai setia produk ini, tentu saja saya tidak mau ketinggalan untuk mencobanya dong. Namun kemarin saya baru mencoba Body Serum dan Body Cream-nya saja. Untuk body scrub, shower scrub dan body lotionnya, insyaallah akan saya coba di lain waktu, hehehe.

Setelah dua produk dari Scarlett ini diantar pak kurir ke rumah, saya langsung cuss ke kamar mandi, buru-buru mandi dan kemudian pakai dua produk yang baru saya terima. Tak sabar rasanya ingin mencoba dan merasakan kejutan apa yang diberikan Scarlett pada produk barunya kali ini.


Hari ini, dua minggu sudah saya menggunakan produk ini. Dan tahukah apa komentar saya sesaat setelah pertama kali mengaplikasikan body serum dan body creamnya di kulit saya? Hanya satu kata yang keluar dari mulut saya, yaitu: WANGINYA ENAK BANGET! Wangi varian ini mengalahkan wangi Jolly, favorit saya. Sesuai Namanya, setelah memakai varian happy ini, mood saya pun berubah menjadi lebih baik karena wanginya memberikan ketenangan. Love banget deh!

Baca Juga: Review Scarlett Jolly Fragrance Brightening Body Lotion

Oh iyaa, hampir lupa nih, walau saya memakai kedua produk ini secara bersamaan, namun di tulisan ini saya tidak akan mereview keduanya yaa, sesuai judul, saya hanya akan mereview body serumnya saja, sedangkan untuk body creamnya insyaallah akan saya review minggu depan.


 

Scarlett Whitening Body Serum Happy

BPOM: NA18220105118

Netto: 250 mL

Harga: Rp. 75.000,-

 

Kemasan

Scarlett Happy Body Serum ini dikemas dalam botol plastik bening sehingga warna body serumnya bisa langsung terlihat. Dengan kemasan transparan seperti ini memudahkan penggunanya untuk tahu berapa banyak isi body serum yang masih tersisa di botol. Tutup kemasannya berbentuk pump, memudahkan kita untuk mengaplikasikannya ke kulit. Dan seperti produk-produk Scarlett pada umumnya, di botolnya selalu ada tulisan SCARLETT yang dicetak timbul. Selain itu, ada juga ada stiker hologram yang lengkap dengan QR Code untuk memastikan keaslian produknya. Cara lain untuk mengecek keaslian produk Scarlett yang dibeli juga bisa menggunakan cara ini https://verify.scarlettwhitening.com/ (klik link-nya).

Di kemasan, informasi tentang produk juga cukup lengkap, mulai dari ingredient, cara pakai, tanggal kadaluarsa, ukuran, distributor dan nomor BPOMnya. Menurut saya, informasi yang tercantum di kemasan cukup jelas bagi orang yang ingin mencaritahu tentang produk ini. 

Tekstur & Aroma

Tekstur body cream happy ini lebih ringan dan sedikit lebih cair bila dibandingkan dengan body lotion Scarlett yang selama ini saya pakai. Namun walau teksturnya lebih ringan, body serum ini tetap memberikan kesegaran dan kelembapan yang cukup bagi kulit sehingga kulit terasa lebih lembut setelah memakainya. Untuk mendapatkan hasil maksimal, setelah memakai body serum ini saya selalu memakai body cream agar kelembapan kulit bertahan lebih lama dan kulit lebih sehat.


Body Serum Scarlett ini memiliki aroma floral-amber-musky (orange mandarin, jasmine, musk, amber, vanilla). Seperti yang saya katakan di awal, wanginya tuh enak banget. Suami saya sampe komen, katanya suka sama wangi body lotion yang saya pakai (hahaha doi pikir semua yang dipakai ke kulit adalah body lotion). Selain enak, wanginya juga lumayan tahan lama. Bila tinggal di dalam ruangan, wanginya bisa bertahan hingga 6 jam.

Baca Juga: Review Scarlett Yordanian Sea Salt Shampoo & Conditioner

Key Ingredients

·         Glutathione: Membantu meratakan warna kulit dan mengurangi keriput. 

·         Niacinamide: Membantu mencerahkan kulit dan membantu menyamarkan noda gelap pada kulit.

·         Glycolic Acid: Membantu mengangkat sel kulit mati dan membantu mencerahkan kulit

·         Ceramide 2:  Merawat kulit agar tetap halus, lembut dan tidak kering

·         Hyaluronic Acid: Menjaga kelembapan kulit sehingga kulit terasa lebih lembut. 

·         Shea Butter: Merawat keremajaan kulit dan menjaga kekencangan kulit

·         Vitamin E: Merawat kekencangan dan keremajaan kulit

·         Titanium Dioxide: Melindungi kulit dari efek buruk sinar UV.



Waktu & Cara pakai

Cara pakai Scarlett Body Serum Happy sangat mudah. Sama seperti memakai body lotion, cukup keluarkan serum dari botol kemudian oleskan serumnya secara merata ke bagian tubuh yang diinginkan. Serum ini dapat dipakai setiap hari setelah mandi, sebelum tidur atau kapan saja diinginkan. Untuk hasil lebih maksimal, gunakan serum bersamaan dengan rangkaian body care happy lainnya yaitu body scrub, shower scrub, body cream dan body lotionnya.


Kesimpulan

Saya jatuh cinta pada serum ini sesaat setelah menggunakannya. Wanginya yang segar membuat saya jadi lebih percaya diri. Sesuai klaim produknya “Body Serum 3x lebih mencerahkan”, setelah rutin memakainya kulit saya memang terasa lebih cerah dan lebih lembap.


 

Buat yang sedang mencari body serum yang mencerahkan sekaligus melembabkan kulit, Scarlet Body Serum Happy ini sangat recommended. Apalagi produk ini aman karena sudah tteruji bebas merkuri dan hydroquinone serta telah terdaftar di BPOM. 

Oh iyaa, body care dari Scarlett Whitening juga dapat digunakan remaja yang berusia 13 tahun dan aman digunakan ibu hamil dan ibu menyusui. 

So, buat teman-teman yang tertarik dan pengen coba body serum happy ini atau produk Scarlett lainnya, silakan beli di Official Scarlett Whitening yaa. Karena beli di Official barangnya dijamin  asli dan banyak promo.

pic source: pixabay.com

Saat sedang menidurkan Rayyan, anak kedua saya, konsentrasi saya terganggu oleh lengkingan suara dari seekor makhluk kecil yang berterbangan di sekeliling kamar. Ya, suara nyamuk itu sangat mengganggu. Entahlah, saya tidak mengerti mengapa akhir-akhir ini ada banyak nyamuk berterbangan di dalam kamar ini.

Untuk mengusir nyamuk, sudah saya pasang obat nyamuk elektrik, namun rupanya nyamuk menganggapnya sebagai angin lalu saja. Buktinya, walau sudah setengah jam si obat nyamuk terpasang, suara mengganggu itu masih saja terdengar. Ya sudahlah, pasrah saja, mau pakai raket nyamuk, raketnya rusak sejak beberapa waktu lalu dan belum sempat beli lagi. Sepertinya kali ini saya ikhlaskan saja darah dalam tubuh ini dihisap oleh makhluk yang selalu sukses bikin saya emosi ini.

Baca Juga: 5 Binatang yang Membuat Saya Resah

Dan setelah saya sadari, ternyata selama ini bukan cuman suara nyamuk saja yang mengganggu, ada banyak suara-suara lain yang juga mengganggu di telinga saya. Suara-suara apa sajakah itu? Berikut saya urutkan satu per satu:

🚫 Suara Nyamuk

Seperti yang saya bilang di awal, suara nyamuk ini benar-benar mengganggu, lengkingan suaranya terdengar menusuk telinga. Bila mendengar bunyi nyamuk ini, entah mengapa badan saya akan langsung terasa gatal. Saya punya pengalaman buruk dengan suara ini. Saat masih ngekost (jaman kuliahan), saya pernah nyaris tidak bisa tidur semalaman karena di kamar sahut menyahut bunyi nyamuk ini, huhuhu. Saat itu saya memang baru balik dari kampung jadi kamar lumayan lama tidak ditinggali. Sejak jam sepuluh malam saya mencoba memejamkan mata namun sampe jam tiga pagi mata ini masih terjaga karena telinga terusik oleh suara nyamuk. Ampun deh. Saya baru bisa tertidur ba'da subuh setelah kelelahan mengusir hewan lucknat itu dengan beragam cara.

🚫 Suara Knalpot Racing

Suara berikutnya yang mengganggu adalah suara knalpot racing motor. Entah apa yang ada di pikiran orang yang mengganti knalpot motornya dengan knalpot racing ini. Mungkinkah mereka berpikir bahwa dengan memasang knalpot seperti itu akan meningkatkan ketampanan dan kemachoan mereka? Ataukah bagi mereka suara knalpot yang seperti itu adalah suara yang terdengar merdu mendayu-dayu di telinga mereka? Ataukah orang-orang ini adalah orang budeg yang sok-sokan bergaya? Tidakkah mereka sadar kalo suara itu sangat mengganggu? Saya benar-benar tidak habis pikir dengan orang yang seperti ini. Mungkinkah mereka ini adalah golongan orang yang senang melihat penderitaan orang lain? Saya sangat setuju bila kendaraan dengan knalpot seperti ini dilarang berkendara di jalanan karena mengganggu orang di sekitarnya. Wajar bila ada razia, mereka terjaring karena keberadaannya memang sangat mengganggu.

🚫 Suara Kodok

Ada lagi suara binatang lain yang sangat mengganggu selain suara nyamuk. Yap benar, itu adalah suara kodok. Tapi bukan kodok yang sendirian yaa, melainkan kodok yang bergerombol yang mana suara mereka sahut menyahut. Mengapa mengganggu? Karena mereka bersuara itu di malam hari, yang mana waktunya orang-orang beristirahat. Syukurlah sejak balik ke Buton, saya tidak pernah lagi mendengat suara kodok ini, beda banget saat saya masih kuliah dulu. Setiap musim hujan, saya dan teman-teman kost sering tidak bisa tidur karena terganggu dengan suara teriakan kodok yang semakin malam suaranya semakin menggelegar saja.

🚫 Suara Seng atau Kaleng yang digores Paku

Kalo suara yang ini, bukan cuman menyakitkan telinga namun tulang pun serasa teriris. Entahlah, bila mendengar suara ini saya refleks langsung menutup telinga dan berteriak kepada orang yang sedang iseng menggoreskan paku pada kaleng atau seng ini (iyaa, ini biasanya dilakukan orang iseng yang tujuannya buat lucu-lucuang tapi sebenarnya tidak lucu dan sangat menjengkelkan). Geli dan nyeri bercampur menjadi satu. Hiiiii, benar-benar mengganggu 😭

🚫 Suara Hati Pengen CO Barang yang disuka Tapi dompet sedang kosong 

Hahaha siapa yang kayak gini juga? Saya yakin yang merasa seperti ini bukan saya seorang. Benar kan? Benar dong yaa *cari teman 😝🙈. Hal ini biasanya terjadi di akhir bulan, saat uang tersisa hanya untuk belanja kebutuhan pokok namun saat buka tokopedia atau nonton live di shopee atau tiktok shop ada barang yang membuat saya jatuh cinta. Suara hati yang memanggil-manggil buat check out barang incaran terpaksa harus diabaikan karena kondisi tidak memungkinkan. Sungguh benar-benar menyakitkan, hiks 😥

Baca Juga: Dompet Baru

Mau lanjut pada suara mengganggu berikutnya tapi saat ngecek jumlah kata dalam artikel ini di aplikasi penghitung kata, rupanya sudah hampir 700 kata. Manalah suara mengganggu yang akan saya tuliskan berikutnya masih ada lima lagi, duh kalo saya lanjutkan pasti akan menjadi artikel yang sangat panjang.

Maka demi kesehatan jari dan kenyamanan mata pembaca, saya putuskan untuk membagi artikel ini menjadi dua bagian saja, hehehe😄. Doakan semoga semangat nulis saya tetap on yaa, agar saya bisa publish part 2-nya dalam waktu dekat. Rasanya sudah ada beberapa artikel yang seharusnya dilanjut part 2 tapi sampai saat ini masih belum terealisasi juga, salah satunya adalah artikel tentang sinetron favorit saya di masa lalu yang terpublish sejak Januari lalu. Harus siapkan tenaga dan semangat nih buat meneruskan draft tulisan part 2-nya yang sudah lama tidak tersentuh 💪🏻



Lakudo, 01 Juli 2022

pic source: pixabay.com

Selain takut pada binatang buas seperti harimau, singa, buaya, macan, beruang kutub (saya bingung kenapa takut pada binatang-binatang ini, padahal saya tidak pernah bertemu dan berinteraksi dengan mereka secara langsung 😝), ular dan beberapa binatang buas lain, saya juga takut pada beberapa binatang peliharaan, salah satunya adalah anjing. Ya, binatang yang dianggap lucu nan menggemaskan bagi sebagian besar orang ini menjadi binatang menakutkan untuk saya.

Apa pasal? Kok bisa saya takut pada anjing? Jadi gini ceritanya...

Pada zaman dahulu (loh, kok jadi kayak serial kartun dari negeri jiran itu yaa, hehehe 😂), maksudnya saat saya masih kecil, ada tetangga kami yang memelihara anjing. Rumahnya hanya terpaut tiga rumah dari rumah kami, jadi boleh dibilang, si empunya anjing itu adalah tetangga dekat kami.

Baca Juga: Binatang yang Membuat Saya Resah

Jenis anjing yang dipelihara bukanlah anjing lucu nan menggemaskan seperti cihuahua, maltese atau pomeranian (saya baru tahu jenis anjing lucu ini barusan, saat googling. Sebelumnya saya awam banget soal anjing), melainkan jenis anjing kampung. 

Saya tidak tahu pasti berapa jumlah anjing yang dipelihara, yang jelas anjing-anjing itu sering berkeliaran di sekitar rumah kami. Mereka baru dimasukkan ke kandang pada malam hari. Gonggongan mereka selalu mewarnai keseharian kami, saking seringnya mendengar gonggongan mereka, telinga saya akhirnya terbiasa mendengar gonggongan itu.

Singkat cerita, di suatu sore nan ceria, saya sedang bermain dengan teman di jalanan kompleks perumahan tempat tinggal kami. Lalu dari balik pagar muncul seekor anjing. Kedatangannya yang tiba-tiba membuat saya kaget dan refleks melarikan diri. Melihat saya kaget, anjingnya langsung mengejar saya. Saya lari ketakutan sambil menangis. Orang-orang yang melihat adegan itu menyarankan saya untuk segera memanjat pohon pepaya agar si anjing berhenti mengejar, namun saya tidak bisa melakukan itu. Saya terus berlari dan anjing semakin dekat, syukurlah saat jarak si anjing dari saya kurang dari semeter, si pemilik anjing datang. Saya yang masih ketakutan tetap berlari hingga di ujung kampung. Saya benar-benar ketakutan dan berpikir si anjing akan menggigit saya 😭.

Bertahun-tahun berlalu, kejadian traumatis itu masih tersimpan di memory saya. Setiap kali melihat anjing (apalagi anjing kampung atau anjing dengan perawakan besar), bulu kuduk otomatis akan langsung berdiri dan keinginan untuk melarikan diri tiba-tiba menyerang hingga membuat panik. Saya ingat, pada zaman kuliah dulu, dari semester satu hingga semester empat saya berjalan kaki dari kost ke kampus. Di sepanjang jalan yang saya lewati, saya selalu gemetar ketakutan setiap melewati rumah yang memelihara anjing, apalagi bila anjingnya dibiarkan keluar hingga "nongkrong" di jalan. Saya refleks langsung berlari tapi selalu berhasil dicegah teman, menurutnya, kalo kita hanya lewat tanpa memberi gerakan tambahan, maka anjingnya juga akan anteng, sebaliknya bila kita menunjukkan rasa takut dan berlari, maka si anjing akan langsung mengejar.

Sejak saat itu, setiap kali bertemu anjing di jalan, walau takut saya berusaha untuk tetap tenang dan jalan santai. Dan memang benar, setelah mempraktekkan cara itu, saat berpapasan atau bertemu anjing, doi tidak menunjukkan gelagat akan "mengganggu" saya.

Lalu apakah rasa takut saya pada anjing sudah hilang? Ohh no. Sampai saat ini, rasa takut tetap masih ada namun sudah terkendali, hehehe 😁

Teman-teman, apakah punya pengalaman buruk juga sama anjing? Atau mungkin binatang peliharaan lain? Yuk bagi ceritanya di kolom komen 😉

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

ABOUT ME

Hai, selamat datang di blog saya. Perkenalkan, saya Ira Hamid, pemilik sekaligus penulis blog ini. Jika ada pertanyaan sehubungan dengan tulisan saya atau ingin menjalin kerjasama, silakan hubungi saya melalui WhatsApp di 085241896490 atau email di yuwahyu2011@gmail.com


SUBSCRIBE & FOLLOW

Pengikut

Pageviews

Blog Archive

  • ▼  2023 (3)
    • ▼  Agustus (1)
      • Scarlett Niacinamide 5% Serum dan Skin Smoothing R...
    • ►  Mei (1)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2022 (26)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (3)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2021 (23)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2020 (3)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (21)
    • ►  Desember (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (8)
    • ►  Mei (1)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2018 (18)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2017 (8)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (1)

Categories

  • Curhat
  • Info
  • Uneg-Uneg
  • Review
  • Hiburan
  • Jalan-Jalan
  • Opini
  • Nostalgia
  • Motivasi
  • Kucing

Featured Post

37

Recent Posts

Popular Posts

  • Kisah Saya, Dahlia, Anyang-anyangan & Prive Uri-cran
  • Dompet Baru
  • Terjebak & Tertipu
  • Suka Bermain Air? Inilah 4 Taman Air yang Ada di Kuta, Bali

Recent Comments

`

Designed by OddThemes | Distributed By Gooyaabi Template