 |
pic source: pixabay.com |
Beberapa bulan lalu, anak saya punya kebiasaan yang bikin mamanya (alias saya sendiri) pusing dan cukup stress. Kebiasaan apakah gerangan? Yaitu kebiasaannya mandi di laut. Hampir tiap minggu, tak peduli apakah air sedang pasang atau surut, cuaca sedang hujan atau terik, mamanya sedang mood atau tidak, bila keinginan mandi di laut itu datang, maka saya harus siap mengantarnya saat itu juga tak peduli apakah sedang pagi, siang saat matahari sedang lucu-lucunya ataupun saat sore hari. Kalau dia sudah mau, maka saya wajib menurutinya. Keinginannya itu seperti titah yang tak boleh ditolak, ckckck :(
Beruntunglah rumah kami hanya sepelemparan batu dari pantai jadi kami hanya berjalan kaki kurang lebih 3 menit saja, keinginan si anak lanang sudah bisa terpenuhi. Tak terbayangkan rempongnya bila rumah kami jauh dari laut, pasti banyak hal yang mesti kami siapkan sebelum menuju pantai. Dan untungnya, kebiasaan itu hanya bertahan sekitar dua bulan saja. Alhamdulillah, saat ini kebiasaan itu sudah berganti dengan kebiasaan lain yaitu mandi di kolam yang kami belikan beberapa tahun lalu.
 |
pic source: pixabay.com |
Tak terasa lebaran sudah beberapa bulan lalu meninggalkan kita. Bila ada yang bertanya pada saya tentang apa yang tersisa dari lebaran kemarin, maka jawabannya adalah kenangan indah bersama adik-adik saya. Ya, adik-adik saya memang tinggal jauh dari kota kami dan baru akan pulang kampung atau mudik pada saat-saat tertentu saja misalnya saat lebaran atau libur nasional yang waktunya cukup lama seperti libur kenaikan kelas (profesi adik-adik saya adalah guru).
Alhamdulillah, lebaran kemarin seluruh anak mama ngumpul dan merayakan idul fitri bersama-sama di Lombe (salah satu kecamatan di Kabupaten Buton Tengah). Banyak hal menarik yang kami lakukan bersama, apalagi kemarin adalah pertama kalinya mama bertemu dan memeluk cucu (anak adik saya yang tinggal di Ternate) yang selama ini hanya dipandanginya lewat sosmed dan aplikasi chatting saja, makin lengkaplah kebahagiaan itu.
Hari Senin kemarin, sebelum ke kantor, terlebih dahulu saya mengantar anak saya, Wahyu, ke sekolah. Saat tiba di sekolah, saya kaget banget melihat pintu pagar sekolahnya tertutup. Setelah bertanya pada beberapa orang yang lewat, barulah saya tahu ternyata hari itu siswa kelas satu sampai kelas lima Madrasah Ibtidaiyah diliburkan karena anak kelas enam sedang menjalani ujian. Duh, maafkan mamamu yang bahkan tak tahu hal seperti ini, Nak. :(
Dengan wajah tersipu saya tertunduk malu. Saya baru sadar, dan ahaaa saya juga baru ingat kalau ternyata pada bulan April seperti ini siswa-siswi sekolah memang sedang sibuk-sibuknya mengikuti ujian nasional. Yang sekolah dasar bersiap mengikuti ujian agar bisa melanjutkan sekolahnya ke jenjang SMP, yang SMP ke SMA, pun yang SMA ke jenjang yang lebih tinggi lagi yaitu Perguruan Tinggi.
 |
pic source: .wikimedia.org |
 |
pic source: pixabay.com |
Minggu lalu atasan saya baru pulang dari Bali. Tiga hari lamanya beliau ada di Bali dalam rangka menghadiri
meeting tahunan bersama kepala cabang kantor lain dari seluruh Indonesia. Alhamdulillah, saat pulang beliau tak lupa membawakan oleh-oleh khas Bali untuk kami semua, hihihi.
Kepergian atasan saya ke Bali tersebut mau tak mau membangkitkan keinginan saya yang sudah lama terpendam untuk liburan ke Bali kembali meluap-luap. Memang sudah sejak lama saya memimpikan menginjakkan kaki di pulau Dewata ini. Bila dihitung-hitung, mimpi itu sudah ada sejak tahun 2007 lalu namun sayangnya hingga tahun 2018 ini belum terwujud juga, hiks :(