Tulatulana Anaana Makesa

Cerita Random Tentang Keseharian Seorang Working Mom Beranak Tiga

  • Home
  • About Me
  • Disclosure
  • Another Blog
    • First Blog
    • Second Blog
pic source: pixabay.com

Pengalaman sakit bergilir pada awal tahun hingga bulan Februari lalu mengajarkan banyak hal. Salah satu yang paling penting adalah bahwa menjaga kesehatan merupakan hal yang wajib dilakukan. Apalagi saat ini kita masih terus berusaha melawan pandemi yang sudah lebih dua tahun berada di tengah-tengah kita. Tidak boleh ada kata lengah, kita harus selalu waspada dengan terus melakukan tindakan pencegahan agar virus dan kuman-kuman jahat di luar sana tidak merusak pertahanan kesehatan keluarga yang sudah kita bentuk.

Namun adakalanya, walau sudah melakukan usaha maksimal, sakit tidak dapat kita hindari. Padatnya aktivitas ditambah cuaca yang tidak menentu kadang bisa menjadi pemicu munculnya penyakit. Lalu apa yang dilakukan bila kita mengalami hal ini? Jawabannya tentu saja adalah berobat.

Syukurlah di era digital ini, hampir semua hal bisa dilakukan secara online, termasuk berkonsultasi dengan dokter, semua bisa dilakukan via handphone tanpa harus keluar rumah. Kita cukup instal aplikasi layanan kesehatan digital yang banyak tersedia, maka sakit insyaallah bisa segera tertangani dengan baik. Salah satu aplikasi layanan kesehatan bisa kita pilih adalah SehatQ.com.

SehatQ.com hadir untuk membantu kita mengelola kesehatan kita dan keluarga mulai dari pencegahan, pengobatan ketika sakit, dan perawatan setelah sembuh. Tim SehatQ menyiapkan informasi kesehatan dengan referensi yang jelas dan kredibel, menyediakan platform komunitas bagi pengguna untuk bertukar informasi dan saling mendukung dalam perjalanan kesehatannya, dan menghubungkan pasien dengan tenaga medis maupun penyedia layanan kesehatan.

Pasien bisa langsung berkonsultasi (tanya jawab dan live chat) dengan dokter tentang kondisi kesehatannya karena SehatQ menyediakan tim dokter yang terdiri dari dokter umum dan dokter spesialis dengan passion untuk memberikan akses layanan kesehatan yang kredibel, terpercaya, dan mudah dimengerti. Pasien juga bisa memilih dan booking dokter untuk berobat sesuai dengan keluhan penyakitnya.

pengalamanku berkonsultasi dengan dokter di SehatQ pada tahu 2019 lalu

Tak hanya dokter untuk berkonsultasi, SehatQ juga menyajikan beragam informasi seputar kesehatan. Ada banyak artikel kesehatan yang bisa kita baca untuk memperkaya wawasan sekaligus mendapatkan informasi kredibel karena artikel kesehatan yang disajikan SehatQ dditangani dan dikelola oleh tim editorial profesional yang menggali informasi dan berita kesehatan di Indonesia dan seluruh dunia, kemudian menyajikankannya dalam konten yang paling relevan dan berguna bagi pembaca yang membutuhkan informasi.

Ingin membeli obat dan vitamin namun takut keluar rumah dan berpapasan dengan banyak orang? Jangan khawatir karena kita bisa membelinya secara online via SehatQ. Sungguh sangat lengkap yaa layanan kesehatan digital yang satu ini, tidak salah deh kalo kita menyebutnya sebagai asisten kesehatan keluarga kita.

Untuk masalah keamanan, kita tidak perlu khawatir menggunakan layanan kesehatan SehatQ karena SehatQ telah memiliki sertifikasi PSEF atau Penyelenggara Sistem Elektronik Farmasi dari Kementrian Kesehatan. Sertifikasi ini merupakan tanda bahwa SehatQ telah menjalankan pelayanan kefarmasian berbasis internet sesuai dengan peraturan pemerintah.

Lalu bagaimanakah cara mengakses SehatQ ini? Ada 2 cara yang bisa dilakukan yakni bisa diakses melalui www.sehatq.com atau dengan mengunduh aplikasinya di Google Playstore dan App store.

Saya bahagia dan merasa beruntung bisa berkenalan dengan layanan kesehatan digital SehatQ.com ini. Membaca artikel kesehatan yang disajikan di sana membuat saya jadi tahu lebih banyak informasi tentang kesehatan keluarga sehingga dapat memaksimalkan usaha dalam melindungi keluarga tercinta dari hal-hal yang sekiranya dapat mengganggu kesehatan anggota keluarga.

Apakah kalian juga menggunakan layanan kesehatan SehatQ.com ini? Yuk bagi ceritanya di kolom komen 😊



Lakudo, 19 Maret 2022

pic source: pixabay.com

Tidak seperti perempuan lain yang memiliki kulit mulus tanpa codet (bekas luka), saya memiliki lumayan banyak bekas luka yang tersebar di seluruh bagian tubuh. Ada yang bekasnya sudah sangat pudar hingga nyaris tidak terlihat lagi, namun ada juga yang bekasnya masih terlihat jelas.

Setelah saya hitung-hitung, setidaknya ada 3 bekas luka di tubuh saya yang masih terlihat jelas hingga saat ini. Wajar sih bila bekasnya masih terlihat karena dulu lukanya memang besar dan dalam. Lalu di bagian tubuh saya manakah tempat beradanya si bekas luka tersebut? 

1. Lutut kanan

Bekas luka di lutut ini sangat berkesan untuk saya karena memiliki ukuran yang lumayan besar (bekas luka ini adalah bekas luka terbesar yang saya miliki). Luka di lutut ini saya dapatkan ketika duduk di bangku SD (saya lupa kelas berapa), yang saya ingat, saat itu saya lari berkejar-kejaran dengan teman-teman di jalan raya. Saking kencangnya saya berlari, tubuh saya kehilangan keseimbangan dan jatuh "mencium" aspal. Ada beberapa bagian tubuh saya yang terluka karena bergesekan dengan aspal namun yang paling parah adalah lutut.

Saya ingat, lutut saya mengeluarkan banyak darah. Adik saya yang melihatnya menangis histeris, ia ketakutan dan berpikir saya akan meninggal karena hal ini. Melihat saya yang berdarah, ia segera berlari pulang ke rumah dan melapor pada orang tua kami. Saya yang tidak bisa berjalan harus dipapah saat diantar pulang oleh teman-teman. Sesampainya di rumah, mama sudah menyiapkan air hangat untuk membasuh/membersihkan luka saya. Setelah dibersihkan, mama mengoleskan Betadine pada luka saya. Sore harinya saya diantar papa ke rumah Mantri untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut.

Luka di lutut ini sangat menyiksa, membuat saya tidak bisa bergerak bebas. Hampir seminggu saya berjalan tertatih dan harus selalu dipapah kemana-mana, khususnya ke kamar mandi. Karena luka ini, saya jadi tidak ke sekolah selama beberapa hari.

si mungil yang selalu tersedia di rumah kami


Ngomong-ngomong tentang betadine ini, setelah saya buka websitenya di https://betadine.co.id/, ternyata ada banyak jenis produknya yang beredar di pasaran yaa. Jujur saja, saya baru tahu tentang hal ini. Selama ini tahunya hanya betadine antiseptic solution dan betadine feminine wash saja. Jadi penasaran ingin mencoba produk betadine yang lainnya nih. 


2. Ujung alis (atas mata) sebelah kanan

Ada banyak bekas luka di jidat saya namun yang paling berkesan adalah di atas mata kanan saya alias di ujung alis. Walau rasanya sangat sakit, tapi saya tetap harus bersyukur karena lukanya tepat di atas mata, bukan di mata saya. Saya ngeri membayangkan bila paku itu harus menancap di mata saya, huhuhu. Luka ini juga terjadi saat saya masih SD. Saya ingat, saat itu adalah hari selasa sore. Saya dan teman-teman hendak bersiap menonton serial Satria Baja Hitam di rumah tetangga. Namun entah mengapa, sebelum serialnya mulai saya berkejar-kejaran dengan teman-teman dan lagi-lagi karena terlalu kencang berlari, saya jadi tidak bisa mengendalikan tubuh dan langsung menabrak sudut pagar kayu yang ada di pinggir jalan yang ternyata di situ tertancap 2 buah paku.

Darah mengucur deras saat paku-paku itu menancap di alis saya. Saya langsung pulang ke rumah sambil menangis. Mama dan papa kaget melihat banyak darah menetes dari mata saya. Mama panik, mengira mata saya yang tertusuk paku. Mama segera mengambil air dan membersihkan luka saya dan beliau langsung bernapas lega saat tahu bukan mata saya yang tertusuk. Sesaat setelah luka saya dibersihkan, Papa pergi ke TKP untuk memastikan paku yang menusuk saya tidak berkarat. Alhamdulillah pakunya tidak berkarat.

Walau lukanya agak dalam, namun ia tidak mengganggu aktivitas saya. Setelah dibersihkan, lukanya diberi salep dan diperban. Besoknya saya tetap masuk sekolah seperti biasa.


3. Tulang kering di kaki kanan

Berbeda dengan dua luka sebelumnya yang saya dapatkan saat masih SD, luka di tulang kering ini saya dapat saat duduk di bangku SMA, tepatnya saat kelas 1 SMA. Luka ini terjadi di malam rabu saat saya pergi nonton sinetron Kehormatan di rumah tetangga. Saat sinetronnya sedang tayang, tiba-tiba hujan deras turun lalu disusul dengan mati lampu. Karena nonton di rumah orang, saya tidak mungkin tetap tinggal di situ dong, mau tidak mau saya harus pulang ke rumah walau di luar sedang gelap dan hujan deras. Saat pulang inilah kaki saya menabrak balok kayu.

Jangan tanya seperti apa rasanya karena saya tahu teman-teman pasti tahu jawabannya, hehehe. Tulang kering bertabrakan dengan balok kayu, seketika darah langsung mengucur. Sesampainya di rumah langsung saya bersihkan lukanya. Saya menyembunyikan luka ini dari mama karena takut kena omel karena sebenarnya malam itu beliau sudah melarang saya keluar namun saya tetap nekad juga. Mungkinkah saya kualat?

Karena luka ini, saya harus rela jalan tertatih ke sekolah selama seminggu. Dan karena lukanya di tulang, jadi proses penyembuhannya memakan waktu yang agak lama.

**

Itulah tiga bekas luka yang kenangannya masih jelas tersimpan hingga saat ini. Saat memandang bekas luka ini, saya selalu tersenyum kecut karena sadar diri luka-luka itu terjadi karena kecerobohan saya sendiri. Dari bekas luka ini saya belajar, bahwa dalam melakukan apapun kita harus hati-hati.

Apakah teman-teman juga punya cerita tentang luka yang memorable? Yang bekasnya masih ada hingga saat ini? Yuk bagi ceritanya di kolom komen! 😉



Lakudo, 04 Maret 2022

pic source: pixabay.com

Seminggu terakhir, saya merasa ada yang berbeda dengan kulit saya. Tidak seperti biasanya, kini jari-jari tangan saya terasa gatal. Semakin digaruk rasanya makin enak. Hanya saja, beberapa saat setelah digaruk ia terasa perih dan di tempat yang gatal tadi muncul bintik-bintik putih berisi cairan.

Namun ini tidak terjadi di semua bagian kulit saya melainkan hanya di jari-jari saja, atau tepatnya di jari yang tersemat cincin emas karena jari yang lain baik-baik saja. Lalu muncul tanya, mungkinkah sekarang saya mulai alergi dengan perhiasan emas? Tapi mengapa hanya di jari? Di leher dan telinga tidak?

Mengalami hal yang sebelumnya belum pernah terjadi membuat saya sadar, ternyata ada banyak hal yang saya jalani sekarang ini yang dulunya sangat bertolak belakang, misalnya dulu saya menyukai sesuatu dan sekarang rasa suka itu berkurang atau hilang sama sekali, atau malah sebaliknya dulu saya tidak suka namun sekarang malah suka. Atau dulu cocok dengan sesuatu (barang) dan kini malah tidak cocok lagi.

Dan setelah saya pikir-pikir 7 perbedaan di bawah ini yang saya rasakan dulu dan sekarang

🌸 Dulu: Suka nonton sinetron. Sekarang: Tidak pernah nonton sinetron

Sejak SMP sampe kuliah saya adalah pecinta sinetron. Saat itu, ada banyak sinetron favorit saya namun semua berubah sejak kemunculan sinetron stripping mulai menghiasi layar kaca. Setelah lulus kuliah dan mulai bekerja, saya benar-benar lupa pada hobby yang dulu sangat saya sukai itu. Rasa suka pada sinetron berganti dengan rasa suka pada drama korea. Akhirnya, kini saya sudah benar-benar tidak berminat untuk nonton sinetron seiring dengan tidak pernah-nya saya menonton televisi.

🌸 Dulu: Kulit baik-baik saja saat memakai plaster luka. Sekarang: Kulit alergi saat memakai plaster luka

Sepertinya semakin tua eh dewasa usia saya, semakin sensitif kulitnya, salah satu contohnya adalah hal yang saya ceritakan di awal tadi. Kulit menjadi gatal saat pakai perhiasan emas padahal sebelumnya baik-baik saja. Kini, selain emas, kulit saya juga sensitif pada plaster luka. Ini saya sadari tiga hari setelah memasang KB Susuk 3 tahun beberapa bulan lalu. Setelah alatnya dipasang di bawah lengan saya, bidan langsung menutup lukanya menggunakan plaster luka. Namun sehari setelahnya muncul dua bintik putih berisi cairan di sekitar plaster luka itu. Saya berusaha memecahnya namun bintik putih yang terlihat rapuh itu tidak pecah, ia tetap berdiri kokoh, baru menyusut dan mengelupas dengan sendirinya satu minggu kemudian. Saat saya konsultasi ke bidan mengenai hal ini, bidan berkata kemungkinan itu karena saya alergi pada plaster luka. Hmmm..

🌸 Dulu: Tidak mau makan ikan layang. Sekarang: Mau makan ikan layang

Walau saya adalah pecinta makanan laut, namun ada beberapa jenis ikan yang tidak saya makan, salah satunya adalah ikan layang. Ada kejadian traumatis yang membuat saya jadi tidak mau makan ikan ini. Namun setelah bertahun-tahun berlalu, saya mulai membuka hati dan mau memakan ikan ini. Mengapa saya mau memakan ikan ini? Karena beberapa hari setelah lahiran anak pertama, mama menyiapkan ikan layang bakar sebagai lauk makan siang saya (saat itu di pasar tidak ada jenis ikan lain selain ikan layang, jadi mama terpaksa membelinya). Rasa ikan bakar buatan mama itu enaaak banget dan saya makan dengan lahap hingga nambah dua kali 😂. Sejak saat itu, saya mulai mau makan ikan layang, walau tetap jarang membeli ikan ini (saya baru akan beli ikan ini kecuali di pasar sudah tidak ada jenis ikan lain).

🌸 Dulu: Sangat suka nonton acara infotainment. Sekarang: Ogah nonton acara infotainment

Di artikel 7 acara infotainment favorit ini sudah saya tuliskan alasan mengapa dulu sangat menyukai acara infotainment  juga alasan mengapa saya jadi ogah menonton acara yang banyak mengungkap gosip dan fakta seputar selebriti itu.

🌸 Dulu: Berat badan < 50 kg. Sekarang: Berat badan >50kg

Sebelum menikah, berat badan saya "hanya" 43 kg. Dengan tinggi 157 cm, bisa dibayangkan seberapa "tipisnya" saya. Namun setelah 3 kali hamil dan melahirkan, berat badan saya kini mencapai 54 kg. Saat menimbang berat badan di puskesmas dua minggu lalu dan mendapati jarum timbangan berhenti di angka 54, saya hampir tidak percaya karena itu sama persis dengan berat badan saya sesaat sebelum lahiran anak kedua. Jadi berat badan saya saat ini sama dengan berat badan saya saat hamil 9 bulan bulan, huhuhu sepertinya mulai sekarang saya harus diet nih. Selain agar badan lebih langsing, tentu supaya lebih sehat juga.

🌸 Dulu: Hampir tiap hari pasang status di facebook. Sekarang: Jarang pasang status di facebook

Saat awal-awal punya akun facebook, setiap hari saya selalu pasang status. Bila dalam sehari tidak pasang status, maka ada rasa lain di hati ini. Sangat berbeda kondisinya dengan sekarang ini, yang mana saya sangat jarang pasang status di facebook kecuali share postingan blog atau job, juga sesekali posting foto-foto untuk menyimpan kenangan. Apa yang membuat saya berubah? Hmm kayaknya karena dulu ada kejadian kurang menyenangkan yang menimpa saya terkait status facebook. Saya nyaris dipolisikan karena status yang saya tulis di facebook. Sejak saat itu saya jadi malas pasang status facebook.

status ini saya tulis terkait kebiasaan saya buka facebook. Sehari gak buka facebook ada rasa lain di hati (abaikan bahasa dan cara penulisannya yang alay 🤣)

🌸 Dulu: Pejuang LDR. Sekarang: Sudah tinggal dan berkumpul dengan anak dan suami 

Saya dan suami adalah pelaku long distance relationship. Sejak pacaran kami sudah melakoni hubungan seperti ini. Alhamdulillah, sejak Desember 2020 lalu saya dan suami sudah tidak menjalani LDR lagi.  

**

Dalam hidup ini, kita tidak bisa menghentikan perubahan yang terjadi. Saya kadang dibuat takjub betapa cepatnya waktu berlalu. Hal-hal yang dulu tidak pernah saya bayangkan, kini sudah saya alami. Salah satu yang membuat takjub adalah kemajuan teknologi yang sangat pesat. Saya dulu tidak pernah membayangkan akan berada di suatu zaman yang serba kilat seperti saat ini.



Lakudo, 01 Maret 2022

pic source: pixabay.com

Beberapa hari ini hujan mengguyur daerah kami. Mungkin karena inilah jadi banyak banget nyamuk berterbangan, mana suka ribut pula suaranya kalo lewat di sekitar telinga. Bukan hanya nyamuk, lalat pun tak mau kalah, seolah ingin bersaing dengan nyamuk mereka akan menyerbu masuk ke dalam rumah kalau pintu dibiarkan terbuka.

Kedua jenis binatang ini adalah yang paling saya benci karena selain membawa penyakit juga membuat saya jijik. Entahlah, kalo sudah ada 2 binatang ini berkeliaran di sekitar saya, yang saya rasakan adalah kegelisahan dan pengen buru-buru ambil raket nyamuk untuk segera diarahkan kepada mereka.

Sebenarnya bukan hanya dua binatang ini sih yang membuat saya jijik dan tidak suka. Masih ada beberapa jenis binatang lainnya, yang jika ada di sekitar saya, hidup saya menjadi tidak tenang. Berikut 5 jenis binatang yang membuat saya resah dan gelisah bila mereka ada di sekitar saya:

1. Tikus

Tikus adalah binatang menjijikan dan kotor. Bila dia ada di sekitar saya, maka saya akan selalu waspada dan ekstra hati-hati. Entahlah, keberadaan binatang ini selalu sukses membuat saya ketakutan. Saking takutnya saya pada jejak langkah yang dilaluinya, setiap mau makan, saya harus mencuci ulang piring yang saya ambil dari rak piring, saya takut piring yang akan saya pakai itu sudah dilewati atau dipipisi olehnya soalnya binatang ini suka berkeliaran dan memanjat seenaknya.

Saat kuliah, saya juga punya pengalaman buruk dengan binatang ini. Baju dan rok favorit yang saya gantung di lemari robek-robek karena dimakan olehnya, huwaaa saya langsung menangis saat mengetahui hal itu. Cerita lain tentang ketakutan saya pada binatang ini juga sudah pernah saya ceritakan di artikel yang berjudul Dementor ini.

2. Lalat

Yang ada di pikiran saya saat melihat atau menyebut nama lalat adalah jorok. Binatang yang suka pada hal-hal kotor ini membuat saya jijik. Makanya kalo dia ada di sekitar saya, bawaannya hanya pengen memusnahkannya. Namun sayangnya, setiap musim hujan atau musim mangga, lalat selalu ada dan datang bergerombol. Untungnya sekarang sudah ada raket nyamuk yang bisa dipakai untuk memusnahkannya, cuman saya memang harus sabar karena tidak seperti nyamuk yang gampang dilibas pakai raket, lalat ini gerakannya sangat lincah jadi harus pakai teknik khusus jika ingin tepat sasaran dalam memukulnya. Seiring seringnya saya melakukannya plus mengikuti tutorial dari suami, saya mulai terlatih dan agak jago dalam menangkap lalat, hehehe

3. Nyamuk

Binatang lainnya yang sangat mengganggu dan selalu bikin saya resah adalah nyamuk. Duh, nyamuk ini selalu sukses membuat saya tidak tenang. Saat menyadari ada nyamuk di sekitar, maka saya akan langsung waspada dan segera mengambil raket kemudian mengejarnya.

Saat ada nyamuk di sekitar, saya ketakutan ia akan menyebar penyakit, apalagi saat musim hujan seperti saat ini (eh, sekarang benaran musim penghujan kan yaa?), ketakutan bertambah jadi dua kali lipat karena seolah-olah semua nyamuk yang berterbangan itu adalah aedes aegypti. Kami hanya mengandalkan raket dalam menangkap nyamuk karena seluruh anggota keluarga tidak nyaman memakai obat nyamuk elektrik, obat nyamuk semprot atau lotion nyamuk.

Selain membawa penyakit, yang membuat saya tidak suka pada nyamuk adalah suaranya yang sangat mengganggu. Saya akan langsung terjaga dari tidur ketika mendengar dengungan suara nyamuk. Sungguh sangat mengganggu keberadaan nyamuk ini. 

4. Kecoa

Sama seperti lalat, saat melihat kecoa yang saya bayangkan adalah jorok karena kecoa memang suka tempat yang jorok dan kumuh. Saya tidak akan tenang saat menyadari di dalam rumah ada kecoa. Saya semakin takut karena pernah baca artikel yang mengatakan bahwa walaupun sudah mati, bakteri di dalam tubuh kecoa masih tetap hidup dan sangat berbahaya bagi manusia. Bertahun lalu, saat masih kuliah, saya pernah punya pengalaman buruk digigit kecoak saat sedang tidur. Iya, benar, ternyata kecoa bisa menggigit, makanya sekarang takut banget kalo ada dia di sekitar saya

5. Tokek

Binatang lain yang tidak kalah meresahkan dan menakutkan adalah tokek. Saat melihat binatang reptil ini, bulu kuduk saya pasti akan langsung berdiri karena ketakutan. Bayangan ia akan lengket di kulit saya sukses membuat saya bergidik ngeri (karena saya pernah dengar cerita bahwa tokek akan melengket di kulit manusia hingga kulitnya terkelupas dan menyisakan tulang saja, entah cerita ini benar ataukah hanya mitos belaka). Beberapa tahun lalu, banyak banget tokek di rumah kami, bahkan mereka sudah berani masuk ke dalam kamar kami, hiiii seram banget deh saat itu. Syukurlah sekarang di rumah sudah tidak ada lagi. Entah mereka kemana yang jelas saya senang banget saat menyadari ketiadaan mereka, hehehe 😃.

**


Sebenarnya masih ada binatang lain yang membuat saya resah, jijik dan bergidik, salah satunya adalah lipan, namun karena jarang saya lihat jadi tidak saya masukkan dalam daftar di atas.

Kalo kalian, binatang apakah yang bisa membuat resah, gelisah sekaligus jijik dalam waktu bersamaan? Yuk bagi ceritanya di kolom komen 😉


Lakudo, 24 Februari 2022


Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

ABOUT ME

Hai, selamat datang di blog saya. Perkenalkan, saya Ira Hamid, pemilik sekaligus penulis blog ini. Jika ada pertanyaan sehubungan dengan tulisan saya atau ingin menjalin kerjasama, silakan hubungi saya melalui WhatsApp di 085241896490 atau email di yuwahyu2011@gmail.com


SUBSCRIBE & FOLLOW

Pengikut

Pageviews

Blog Archive

  • ▼  2023 (3)
    • ▼  Agustus (1)
      • Scarlett Niacinamide 5% Serum dan Skin Smoothing R...
    • ►  Mei (1)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2022 (26)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (3)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2021 (23)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2020 (3)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (21)
    • ►  Desember (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (8)
    • ►  Mei (1)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2018 (18)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2017 (8)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (1)

Categories

  • Curhat
  • Info
  • Uneg-Uneg
  • Review
  • Hiburan
  • Jalan-Jalan
  • Opini
  • Nostalgia
  • Motivasi
  • Kucing

Featured Post

37

Recent Posts

Popular Posts

  • Kisah Saya, Dahlia, Anyang-anyangan & Prive Uri-cran
  • Dompet Baru
  • Terjebak & Tertipu
  • Suka Bermain Air? Inilah 4 Taman Air yang Ada di Kuta, Bali

Recent Comments

`

Designed by OddThemes | Distributed By Gooyaabi Template