Tulatulana Anaana Makesa

Cerita Random Tentang Keseharian Seorang Working Mom Beranak Tiga

  • Home
  • About Me
  • Disclosure
  • Another Blog
    • First Blog
    • Second Blog

 

pic source: pixabay.com

Pada dasarnya, saya adalah orang yang susah melupakan. Saat memutuskan untuk jatuh cinta, saya akan bucin dan susah melepaskan orang yang saya cintai itu. Dan mungkin karena itulah, sebelum menikah dengan suami saya tidak punya banyak mantan. Mantan pacar saya hanya 2 orang dan 1 orang lagi adalah cidaha alias cinta dalam hati alias cinta yang tidak pernah terungkap sampai saat ini.


Saya ingat, pertama kali pacaran saya menyerahkan hati saya seutuhnya. Ckckck, padahal saat itu masih kelas 2 SMA, hahaha 🤦‍♀️. Kami pacaran hanya 6 bulan namun butuh waktu bertahun-tahun untuk melupakannya. Cinta monyet yang sangat berkesan

 

Setelah putus dengannya, ada beberapa orang yang berusaha "mendekat" namun hati saya seperti mati. Saya tolak dengan halus dan berterusterang kepada mereka bahwa saya masih mencintai mantan dan mengharapkannya kembali. Iyaa, saya memang sebucin itu, hahaha 🤣🙈

 

Hati saya baru terbuka dan mau menerima orang baru saat ada seseorang yang entah mengapa saat tanpa sadar memandangnya hati saya merasa tenang dan.... berdebar. Iyaa, kalian tidak salah baca, jantung saya berdebar padahal saat itu kami baru pertama kali berjumpa dan sialnya, ternyata kami tinggal di rumah kost yang sama.

 

Baca Juga: Terjebak & Tertipu

 

Si orang baru adalah sosok yang pendiam. Yang bikin saya suka selain rasa tenang dan berdebar di saat pertama kali berjumpa, adalah sifat pendiam dan kecerdasannya. Diam-diam, tanpa sepengetahuannya saya menaruh hati. Rasa suka saya pada si lelaki pendiam lambat laun membuat perasaan saya kepada si cinta pertama memudar.

 

Lega rasanya bisa melupakan si mantan, namun hati saya kembali berjuang karena si pendiam ini bukanlah sosok yang mau berpacaran (saya tahu tentang ini dari sahabatnya). Baginya, pacaran adalah perbuatan sia-sia dan dia tidak mau membuang-buang energi untuk melakukannya. Jadilah perasaan saya bertepuk sebelah tangan dan terpendam dalam hati saja. Saya takut mengungkapkan rasa, selain karena tabu juga karena sudah tahu pasti ditolak.


Lalu bagaimana perasaan saya ketika bertemu mantan dan si lelaki pendiam yang dulunya sangat saya cintai itu saat ini? Rasanya biasa saja. Yang ada, saya malah merasa malu ketika mengingat masa-masa bucin dulu 😛.

 

Setelah melewati jatuh bangun mencintai dan susah melupakan, kini saya sadar bahwa semua rasa yang dulunya WOW itu, pada akhirnya akan terasa biasa saja. Kini saya bisa ngobrol santai dengan mantan layaknya ngobrol dengan teman-teman yang lain. Padahal bila mengingat masa-masa bucin dulu, sepertinya saya tidak akan pernah bisa seperti ini.

 

Mungkinkah karena saat ini saya sudah menemukan sosok yang tepat untuk saya cintai selamanya? Cinta pada suami dan anak-anak yang begitu besar sehingga tidak ada lagi ruang di hati saya untuk orang lain 😍.

 


 

Oh iya, bukan hanya rasa suka, rasa benci pun sama. Dulu ada orang yang lumayan saya benci karena suka membully saya. Bertahun-tahun saya menghindar bertemu dengannya karena saat bertemu bukan hanya rasa sakit melainkan rasa benci juga.


Namun setelah sekian lama tidak pernah bertemu, beberapa waktu lalu Tuhan mempertemukan kami. Surprisingly, saya tidak lagi merasakan kebencian itu. Hal yang saya takutkan tidak terjadi. Malahan saya bisa mengajaknya ngobrol santai layaknya teman lama yang baru ketemu. Saya akui, saya memang belum bisa melupakan perlakuan buruknya di masa lalu tapi rasa benci saya kepadanya sudah menghilang. Alhamdulillah.

 

Baca Juga: Kehidupan Baru


Rupanya memang benar, tidak ada yang abadi di dunia ini termasuk rasa yang awalnya kita pikir sangat luar biasa. Saya yang dasarnya susah melupakan sesuatu, seiring berjalannya waktu ternyata bisa move on juga.


 
 
Lakudo, 02 April 2021

pic source: pixabay.com

Tanggal 3 Maret 2021 kemarin saya resmi resign dari kantor tempat saya bekerja. Sedih rasanya harus berpisah dengan rekan-rekan setelah hampir sebelas tahun bersama tapi demi kehidupan yang lebih baik, rasa sedih itu tak boleh lama-lama bersarang di hati saya, hehehe 😄

Bagi yang suka berkunjung ke blog utama atau follow instagram saya mungkin sudah tahu bila saat ini saya sudah mulai aktif bekerja sebagai ASN di lingkup Pemerintahan Kabupaten Buton Tengah, kabupaten yang menjadi tempat tinggal saya sejak lahir. Menjadi PNS (saat ini masih CPNS) ini adalah cita-cita saya sejak lama yang akhirnya tercapai tahun lalu. Fyi, saya mengikuti tesnya berkali-kali dan baru berhasil pada kesempatan ke sepuluh, ckckck! Dan ternyata memang menyenangkan menjadi PNS itu.


Baca Juga: Tips Lolos Tes CPNS

Saya menyebut kehidupan yang saya jalani saat ini sebagai kehidupan baru karena rasanya saya baru menjalani aktivitas yang belum pernah saja jalani sebelumnya. Setiap hari, saat bangun pagi saya bisa langsung menatap bahkan memeluk dan mencium suami dan ketiga anak saya. Setiap malam pun sama, saya bisa memeluk, mencium dan membacakan dongeng untuk anak-anak saya. Saya tidak bisa melakukan ini sebelumnya karena kami tinggal terpisah. Jarak membuat saya tidak bisa melakukan kegiatan menyenangkan itu.

Bahagia rasanya bisa bersama dan bersendagurau dengan suami dan anak-anak saya setiap hari layaknya keluarga normal. Tidak ada lagi rasa sedih yang mengiringi kepergian saya ke kantor setiap hari Senin pagi. Saya juga bisa menikmati akhir pekan yang lebih lama karena sekarang, saya tidak ngantor pada hari Sabtu dan Minggu. Waktu bersama keluarga jadi lebih banyak dan tentu berkualitas.

Yang juga berbeda adalah jumlah penghasilan yang tidak sebesar dulu. Penghasilan alias jumlah gaji saya sekarang hanya sekitar 50% dari gaji saya saat bekerja di swasta dulu, namun entah mengapa kok saya tetap merasa cukup dengan jumlah penghasilan seperti saat ini. Jawabannya mungkin karena saat ini pengeluaran kami hanya lewat di satu pintu saja tidak terbagi dua seperti dulu. Karena cobaan long distance relationship itu selain harus kuat menjaga hati juga harus kuat menjaga dompet karena pengeluarannya double, hehehe

Namun jumlah penghasilan yang berkurang itu bukanlah hal mengganggu yang membuat saya menyesal memilih jalan ini, sebaliknya saya malah bersyukur karena bisa lebih disiplin mengatur keuangan. Pengeluaran tak penting yang dulu lumayan besar nilainya, perlahan-lahan bisa ditekan walau mungkin tidak bisa dihilangkan. Pos pengeluaran terbesar kami saat tinggal terpisah adalah di biaya makan dan transport. Karena saat ini biaya makan sudah satu dan biaya transpor sudah hilang, jadi berkurangnya penghasilan insyaallah tidak akan mengganggu cashflow keuangan kami.

Perbedaan lain adalah jumlah arisan yang saya ikuti juga berkurang. Bila dulu bisa ikut sampai 3 jenis arisan, kini saya batasi maksimal 2 saja itupun dengan nominal yang tidak sebesar dulu. Oh iya, pengeluaran untuk paket data internet juga lumayan berkurang karena kami memakai layanan internet rumahan yang bayarnya sekali sebulan yang bisa dipakai seluruh anggota keluarga.

Hmm apalagi yang bisa saya tuliskan terkait kehidupan baru yang saya jalani yaa? Sepertinya ini saja dulu. Inti dari tulisan ini adalah saya merasa bahagia menjalani kehidupan saya saat ini. Bahagia karena bisa lebih dekat dengan keluarga dan tidak terpisah jarak lagi.




Lakudo, 29 Maret 2021

pic source: pixabay

Selain kartu debet, kartu yang juga dimiliki orang adalah kartu kredit. Hayooo, siapa nih yang sudah punya kartu kredit? Atau mungkin baru berencana apply kartu kredit? Jangan khawatir, di artikel ini bakalan dibahas tentang cara apply kartu kredit terbaik.
 
Ada banyak kelebihan yang didapatkan saat menggunakan kartu kredit. Salah satunya adalah mendapatkan banyak potongan harga saat berbelanja. Memiliki kartu kredit juga bisa membuat si empunya menggunakan dana yang lebih besar dari yang dia punya.
 
Bagai pisau bermata dua, selain memiliki banyak kelebihan, kartu kredit juga memiliki sisi negatif, yakni bisa membuat penggunanya terlena. Seperti yang saya tulis di atas, pemilik kartu kredit bisa menggunakan dana yang lebih besar dari yang dia punya maka hal ini bisa membuat si pemilik menjadi lebih konsumtif.
 
Penggunaan kartu kredit yang terlalu sering dapat membuat tagihannya membengkak. Tagihan ini harus  dilunasi di bulan berikutnya, jika tidak maka akan dikenakan denda. Dan si pemilik kartu kredit juga tidak boleh lupa membayar tagihan, karena bila lupa maka akan dikenakan biaya keterlambatan pembayaran.

Intinya, pemilik kartu kredit harus bijak menggunakan kartu kreditnya karena jika digunakan dengan bijak, kartu ini bisa menjadi kartu sakti yang memberikan banyak kemudahan bagi penggunanya.
 
pic source: pixabay
 
Karena sudah tahu plus minusnya, keputusan untuk memiliki kartu kredit diserahkan pada masing-masing orang. Jika dirasa banyak manfaatnya terutama untuk menunjang pekerjaan atau memudahkan proses transaksi, tidak ada salahnya untuk membuatnya apalagi saat ini bisa apply kartu kredit secara online dengan mudah melalui CekAja.

Apa Itu CekAja?

CekAja.com adalah portal layanan informasi dan perbandingan yang netral dan terpercaya untuk membantu masyarakat Indonesia membuat keputusan finansial yang cerdas.

Karena memiliki teknologi perbandingan dan aplikasi mutakhir kelas dunia, maka CekAja.com memberikan pilihan produk finansial dan asuransi secara cepat, mudah, dan singkat. Layanan CekAja.com didukung oleh tenaga profesional dan berpengalaman di bidang teknologi, finansial, dan asuransi. Selain itu CekAja.com juga di dukung oleh sejumlah mitra bank terbaik dan lembaga asuransi terpercaya di Indonesia.

 Ada 4 hal yang menjadi keunggulan CekAja.com, yaitu:

  1. Terdepan. Pelanggan diberi kebebasan untuk memilij produk sesuai keinginan dan kebutuhan dengan cara yang mudah pada setiap fitur dari mesin per bandingan mutakhir 
  2. Kualitas. CekAja selalu berusaha menemukan produk terbaik untuk membantu memenuhi keinginan dan kebutuhan pelanggan
  3. Layanan. CekAja memiliki konsultan yang ramah dan berkualitas yang memberikan dukungan penuh kepada pelanggan sehingga akan selalu membantu meningkatkan kemungkinan persetujuan aplikasi yang diajukan
  4. Aman. CekAja mengedepankan keamanan sehingga selalu menjaga kerahasiaan data pelanggan dan tidak akan pernah membagi data kepada siapapun tanpa persetujuan pelanggan
Lalu bagaimana cara apply kartu kredit melalui CekAja? Apply kartu kredit di CekAja sangat mudah. Pertama-tama, pelanggan harus menentukan kartu kredit mana yang cocok sesuai kebutuhannya. Melalui CekAja, pelanggan bisa mencari informasi dan melakukan perbandingan dari beberapa kategori kartu kredit yang ada.

Bila sudah menemukan kartu kredit yang sesuai, pelanggan dapat mengajukan pembuatan kartu kredit secara online melalui situs CekAja. Pelanggan akan diminta mengisi data pribadi dan mengikuti langkah-langkah yang ada serta melengkapi dokumen yang dibutuhkan.
 
Berikut beberapa syarat yang harus dipenuhi pelanggan saat apply kartu kredit melalui CekAja:
  1. Warga Negara Indonesia
  2. Bekerja sebagai Karyawan Swasta, Profesional atau Wiraswasta
  3. Memiliki minimum penghasilan per bulan Rp3 juta
  4. Usia minimum pemegang kartu utama 21 tahun
  5. Usia minimum pemegang kartu tambahan 17 tahun

Dan berikut keuntungan yang didapatkan bila apply kartu kredit melalui CekAja:

* Lebih Mudah dan Lengkap

Website CekAja.com sangat mudah digunakan oleh penggunanya. Tak hanya mudah, tapi juga lengkap sehingga yang akan mengajukan kartu kredit tidak akan kebingungan bahkan oleh mereka yang baru pertama kali. CekAja.com menampilkan semua informasi yang dibutuhkan mulai dari syarat-syarat pengajuan kartu kredit sampai bunga dan biaya pertahun yang harus dikeluarkan.

 * Lebih Hemat Waktu, Tenaga dan Biaya

Melakukan apply kartu kredit melalui CekAja.com berarti mengajukan kartu kredit via online yang berarti tidak perlu ke bank karena bisa dilakukan di rumah saja Dengan melakukannya di rumah, itu artinya tidak perlu mengeluarkan lebih banyak tenaga untuk mengantre sekaligus bisa menghemat biaya karena tidak perlu mengeluarkan biaya makan dan kendaraan. 

pic source: pixabay


Kesimpulannya, sebelum memutuskan untuk apply kartu kredit, sebaiknya pikirkan matang-matang apakah lebih banyak manfaat yang akan didapatkan atau malah sebaliknya. Bila memang butuh, pilihlah yang sesuai kebutuhan dan penghasilan.
 
Sebagai referensi tambahan, boleh klik artikel ini https://www.cekaja.com/kartu-kredit agar nantinya tidak salah mengambil keputusan



 
Lakudo, 22 Maret 2021

pic source: pixabay

 

Hari ini, blog ini ganti template lagi. Entah ini kali keberapa saya mengganti template blog ini sejak pertama kali dibuat pada pertengahan tahun 2017 lalu. Yang jelas, tiap kali mulai agak rajin publish artikel di sini, maka di waktu bersamaan template blog juga akan berganti. Duh, sungguh kebiasaan buruk yang tidak boleh sering dilakukan!

Saya tahu, harusnya saya tidak boleh terlalu sering ganti template karena itu akan sangat berpengaruh pada performa blog di search engine. Harusnya saya bisa belajar dari kebiasaan saya mengganti template di blog utama yang mana akibatnya sangat fatal yakni pageviews langsung turun drastis bahkan pernah hanya 0 saja dalam sehari. Tapi gimana dong, saya pengen suasana baru agar lebih semangat lagi nulisnya. Hahaha, sungguh alasan yang terkesan dibuat-buat, tapi begitulah adanya.

Baca Juga: Serba Serbi WhatsApp

Sebenarnya sih tidak masalah bila ingin mengganti template blog, hanya saja sebelum mengganti sudah harus siap dengan konsekuensinya. Pun, bila ingin mengganti seharusnya pilih template blog yang tepat, seperti yang kemarin saya baca di salah satu artikel yang ditulis Diah di blognya https://www.diahalsa.my.id/. Di artikel itu, Diah menjelaskan bahwa minimal ada 5 poin yang mesti diperhatikan dalam memilih template blog.

Jujur saja, selama ini, saat memilih template blog, saya hanya mempertimbangkan unsur keindahan tampilan dan responsifnya saja. Saya tidak pernah mempertimbangkan hal lain seperti kecepatan dan kemudahan akses-nya, mungkin karena itulah blog ini sepi pengunjung (selain sebab lain seperti jarang update dan belum adanya artikel yang tembus page one google, tentunya).

Menurut Diah, 5 hal yang perlu diperhatikan dalam memilih template blog diantaranya adalah:

  1. Mudah diakses dan user friendly
  2. Layout template yang bersih dan rapi
  3. Template yang responsive dan mobile friendly
  4. Loading template yang cepat
  5. Jenis huruf yang digunakan

Lalu apakah template blog yang saya pilih ini sudah memenuhi standar seperti yang dimaksud Diah? Kalo menurut saya sih iya. Dalam pengamatan saya, setelah ganti template, blog ini tetap mudah diakses, layout-nya juga bersih. Jenis huruf yang saya gunakan juga yang biasa saja. Template yang saya pilih juga yang responsif dan tentunya mobile friendly. Yang awalnya membuat saya deg-degan adalah loadingnya, namun setelah mengeceknya di gtmetrix.com, ternyata performance blog saya sangat bagus


Saya lumayan puas dengan template yang saya pilih ini dan berharap ini bisa bertahan lama. Harapan lain yang mengiringi pergantian template ini adalah semoga saya bisa lebih sering nulis di blog ini agar blog ini tidak lumutan seperti beberapa waktu lalu. Setelah dipikir-pikir, kok rasanya rugi, setiap tahun bayar perpanjangan domain tapi blognya tidak dimanfaatkan dengan baik.

Tahun ini, target yang saya tetapkan, dalam sebulan minimal ada 3 artikel yang harus terpublish di blog ini. Doakan semoga target ini tercapai yaa


Lakudo, 19 Maret 2021


Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

ABOUT ME

Hai, selamat datang di blog saya. Perkenalkan, saya Ira Hamid, pemilik sekaligus penulis blog ini. Jika ada pertanyaan sehubungan dengan tulisan saya atau ingin menjalin kerjasama, silakan hubungi saya melalui WhatsApp di 085241896490 atau email di yuwahyu2011@gmail.com


SUBSCRIBE & FOLLOW

Pengikut

Pageviews

Blog Archive

  • ▼  2023 (3)
    • ▼  Agustus (1)
      • Scarlett Niacinamide 5% Serum dan Skin Smoothing R...
    • ►  Mei (1)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2022 (26)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (3)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2021 (23)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2020 (3)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (21)
    • ►  Desember (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (8)
    • ►  Mei (1)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2018 (18)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2017 (8)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (1)

Categories

  • Curhat
  • Info
  • Uneg-Uneg
  • Review
  • Hiburan
  • Jalan-Jalan
  • Opini
  • Nostalgia
  • Motivasi
  • Kucing

Featured Post

37

Recent Posts

Popular Posts

  • Kisah Saya, Dahlia, Anyang-anyangan & Prive Uri-cran
  • Dompet Baru
  • Terjebak & Tertipu
  • Suka Bermain Air? Inilah 4 Taman Air yang Ada di Kuta, Bali

Recent Comments

`

Designed by OddThemes | Distributed By Gooyaabi Template