Tulatulana Anaana Makesa

Cerita Random Tentang Keseharian Seorang Working Mom Beranak Tiga

  • Home
  • About Me
  • Disclosure
  • Another Blog
    • First Blog
    • Second Blog
Huft, lama tak apdet tulisan di blog ini nih, kangen juga pengen curhat unfaedah di sini, hehehe. Hmm mau cerita apa yaa? Bingung juga nih mau curhat tentang apaan, tapi setelah saya ingat-ingat, curhat tentang kerjaan saya di kantor aja kali yaa, tapi yang mau saya curhatin ini adalah masalah yang udah berlalu dan happy ending:)

pic source: pixabay.com

Dua bulan yang lalu, saya merasa memikul beban yang beraaat banget. Pasalnya saya melakukan beberapa kesalahan dalam waktu yang hampir bersamaan (beruntun) dan semuanya berhubungan dengan uang yang nilainya cukup banyak. Bila ditotal, nilai kesalahan saya itu hampir mencapai Rp. 20jt. Bagi karyawan biasa seperti saya tentu saja uang sebanyak itu adalah jumlah yang sangat besar, setara dengan beberapa bulan gaji saya, huhuhu membayangkannya aja saya udah stress banget.
pic source: pixabay.com
Tak terasa lebaran sudah beberapa bulan lalu meninggalkan kita. Bila ada yang bertanya pada saya tentang apa yang tersisa dari lebaran kemarin, maka jawabannya adalah kenangan indah bersama adik-adik saya. Ya, adik-adik saya memang tinggal jauh dari kota kami dan baru akan pulang kampung atau mudik pada saat-saat tertentu saja misalnya saat lebaran atau libur nasional yang waktunya cukup lama seperti libur kenaikan kelas (profesi adik-adik saya adalah guru).

Alhamdulillah, lebaran kemarin seluruh anak mama ngumpul dan merayakan idul fitri bersama-sama di Lombe (salah satu kecamatan di Kabupaten Buton Tengah). Banyak hal menarik yang kami lakukan bersama, apalagi kemarin adalah pertama kalinya mama bertemu dan memeluk cucu (anak adik saya yang tinggal di Ternate) yang selama ini hanya dipandanginya lewat sosmed dan aplikasi chatting saja, makin lengkaplah kebahagiaan itu.
pic source: pixabay.com

Malam ini adalah malam kesepuluh saya tak makan nasi. Ya, kalian tak salah baca, sudah sembilan malam (karena satu malam gagal yaitu pada malam keenam) terakhir saya DIET alias tidak makan nasi (karbohidrat) pada malam hari, hehehe 😀😀

Berita ini mungkin terdengar lucu (aneh?) di telinga teman-teman yang mengenal saya dalam keseharian atau sering berinteraksi dengan saya secara langsung dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hati mereka mungkin akan muncul pertanyaan seperti ini "dengan bentuk tubuh yang tergolong kurus seperti itu kok masih nekat diet sih?"
pic source: pixabay.com

Dewasa ini rasanya hampir semua orang sudah tak mengalami kesulitan dalam mengakses berita dan informasi yaa. Berita apapun itu, mulai dari yang serius hingga yang remeh sekalipun, tak ada lagi kesulitan mengaksesnya. Sangat berbeda dengan dulu, kita baru bisa mendapat informasi ketika menonton televisi, membaca koran/majalah atau membaca buku.

Dulu, informasi tentang kesehatan, kecantikan dan mode baru akan kita dapatkan saat membaca majalah wanita yang terbitnya dua minggu atau bahkan sebulan sekali. Bandingkan dengan saat ini, para wanita bisa mengetahui segala informasi dan tips mengenai hal tersebut hanya dalam hitungan detik. Sungguh perkembangan informasi yang tanpa batas dan sangat memudahkan kita.
Dua hari setelah lebaran, saat saya sedang asyik nonton tayangan infotainment di televisi di rumah mama, tiba-tiba Wahyu datang melapor ke saya sembari memegang dompet berwarna biru dongker yang sangat saya kenal yang tak lain adalah dompet saya sendiri yang saat itu kondisinya terlihat memprihatinkan.

Tanpa saya tanyai, Wahyu langsung mengatakan bahwa dompet itu rusak dan dia bukanlah pelaku yang merusak dompetnya. Saat membuka tas saya, ia melihat dompet itu sudah rusak, lanjutnya menjelaskan. Hmmm, percaya deh, percaya LOL. Lalu saya katakan padanya bahwa gak papa dompetnya rusak, mungkin memang sudah waktunya untuk diganti.

dompet biru dongker yang rusak


Hai Teman, apa kabarmu? Puasanya masih lancar jaya dong yaa? Btw udah berapa hari "bolongnya" nih? Kalo saya empat hari euy. Alhamdulillah hari ini udah mulai puasa lagi setelah empat hari sejak sabtu sampai selasa istirahat, hehehe

Oh iya, ngomong-ngomong tentang ramadhan, sedih banget deh karena sebentar lagi bulan penuh ampunan ini akan pergi meninggalkan kita semua. Harapan saya semoga tahun depan kita semua masih diberi kesempatan untuk bertemu bulan istimewa ini lagi, amiiin.

Baca Juga: Kenangan Tak Terlupakan Saat Mudik

Ramadhan kali ini terasa agak berbeda dengan ramadhan tahun lalu. Kok bisa? Tahun lalu saya terbilang cukup rajin masak baik untuk berbuka maupun untuk sahur (walau menunya tetap sederhana, sih). Ramadhan kali ini entah mengapa mood saya untuk masak sering datang dan pergi sesuka hati.

Apalagi udah menjelang akhir ramadhan seperti ini, mood saya untuk masak itu semakin jauh dari harapan. Kalo gak lapar mungkin saya udah malas banget masak, makanya kadang lebih sering beli makanan di luar baik untuk sahur maupun untuk berbuka puasa.


Di akhir ramadhan seperti ini biasanya orang-orang (atau hanya sayakah yang merasa seperti ini?) udah mulai malas masak yang ribet-ribet baik untuk sahur maupun berbuka. Maunya tuh masak yang praktis-praktis saja yang gak terlalu menghabiskan banyak waktu saat mengerjakannya. Salah satu  lauk yang paling gampang dikerjakan itu adalah yang akan saya tuliskan ini.

Inilah lauk untuk sahur andalan saya dan adik di penghujung ramadhan ini:

Nugget Ayam Telur So Good


Bahan yang dibutuhkan:

1 Butir telur ayam
6 buah nugget (saya pakai So Good Chicken Nugget Alphabet Original)
Minyak goreng secukupnya
Mangkuk kecil untuk mengocok telur
Wajan atau teflon untuk menggoreng
Kompor


Cara membuat:

Kocok telur di mangkok kecil
Masukkan minyak ke wajan tunggu sampai panas (api kompornya kecil aja)
Masukkan nugget ke minyak panas
Goreng selama kurang lebih 2 menit sampai berwarna kuning keemasan
Angkat dan tiriskan sebelum ditaruh di piring untuk dinikmati bersama nasi dan sayur.


Gampang banget yaa cara buatnya. Waktu yang saya gunakan untuk membuat ini gak sampe sepuluh menit loh, jadi walau bangun setengah jam menjelang imsak masih bisa santai masaknya dan makan sahuhrnya gak dikejar-kejar waktu. Praktis banget dan sangat cocok untuk saya yang gak suka ribet dan gak pandai masak, hehehe.

Adik saya juga suka banget dengan lauk andalan ini. Makanya ia rajin banget ngingetin saya agar gak lupa beli nugget setiap kali ke supermarket. Katanya ini lauk enak tapi murah harganya karena sebungkus So Good Chicken Nugget Alphabet Original ukuran 400 gr ini kami bisa gunakan hingga beberapa kali sahur dan berbuka. Aman banget lah untuk kantong kami berdua, hehehe apalagi saat ini warga BauBau dan sekitarnya sedang mengeluhkan harga ikan yang melambung tinggi.

Nugget Ayam Telur So Good ini juga sangat disukai anak dan suami saya. Saat makan malam tadi saya memberinya ini dan dia bilang suka banget. Katanya besok dia mau makan ini lagi. Begitu pun dengan suami, katanya saat sahur nanti dia mau dibuatin juga. Duh senangnya hati ini, ternyata lauk  yang kelihatannya sederhana ini disukai oleh orang-orang yang saya cintai.

Baca Juga: Menu Sarapan Praktis & Sederhana ala Saya

Itulah lauk sahur andalan saya dan adik (sekarang tambah suami dan anak) di penghujung ramadhan ini. Bagaimana denganmu, Teman? Apakah kamu juga punya lauk andalan di saat-saat terakhir ramadhan seperti saat ini? Yuk bagi ceritamu di kolom komentar :)


Lakudo, 13 Juni 2018

Tak terasa yaa, sebentar lagi ramadhan akan pergi meninggalkan kita dan lebaran tinggal menghitung hari saja. Sumpah, menyadari hal ini hatiku tiba-tiba sedih dan mataku berkaca-kaca euy. Beragam pertanyaan terlintas di pikiran; sudah maksimalkah ibadah saya di ramadhan kali ini? Benarkah saya sudah sebenar-benarnya ikhlas beribadah? Bagaimana bila ini adalah ramadhan terakhir saya? Sudah cukupkah bekal yang akan saya bawa nanti? Huhuhu #LaluMewek

Di saat-saat terakhir ramadhan seperti ini, ada beberapa hal yang biasanya identik dilakukan oleh orang-orang, diantaranya itikaf di masjid demi mendapatkan malam lailatulqadar, berburu baju lebaran di online shop atau pusat perbelanjaan, sibuk membuat kue kering, merapikan dan mengecat rumah agar terlihat lebih bersih di hari nan fitri dan masih ada satu hal lagi yang umumnya dilakukan oleh perantau dan anak kuliahan (kampusnya jauh dari kampung halaman), tak lain dan tak bukan yaitu: MUDIK.

pic source: pxabay.com

pic source: NasionalTempo.co

Beberapa waktu lalu, beberapa kali saya menuliskan keinginan saya untuk piknik ke beberapa kota yang terkenal dengan wisata alam dan budayanya seperti Bali, Jogja dan Makassar. Saya lupa, ternyata selain kota-kota yang saya tuliskan itu masih ada kota lain yang tak kalah layak untuk dikunjungi dan dinikmati pesona alam juga kulinernya, salah satunya adalah Tasikmalaya.

Tasikmalaya adalah sebuah kota di Jawa Barat yang terkenal dengan sebutan kota seribu pesantren. Kota asal pebulutangkis Susi Susanti ini tak hanya terkenal karena santrinya, tapi juga kulinernya yang memanjakan lidah.

Alkisah, lima belas tahun silam hiduplah seorang gadis belia yang duduk di bangku kelas 3 sebuah SMA Negeri di salah satu kecamatan di Kabupaten Buton. Tak seperti teman-temannya yang ceria, ia justru terlihat murung dan sedih. Apakah gerangan penyebab awan hitam di wajah gadis belia tersebut? Bukan, bukan karena nilainya di sekolah bermasalah, bukan pula karena patah hati lantaran ditinggal orang tercinta, tak lain karena ia sedang stres memikirkan rambutnya yang sudah berbulan-bulan rontok.

Di rumahnya, tak terhitung banyaknya helai rambut yang berceceran di lantai. Di bantal saat bangun tidur, di bawah ranjangnya, di sisir, di kamar mandi, di ruang tv, di teras. Kata kasarnya, di hampir semua sudut rumah pasti ada ceceran rambut rontok si gadis belia. Bahkan saking parahnya, di bawah kursinya di sekolah kerap terlihat beberapa helai rambut miliknya. Ia merasa ceceran rambut rontok itu bagai bayangan yang selalu mengikuti kemana ia pergi.

Hari Senin kemarin, sebelum ke kantor, terlebih dahulu saya mengantar anak saya, Wahyu, ke sekolah. Saat tiba di sekolah, saya kaget banget melihat pintu pagar sekolahnya tertutup. Setelah bertanya pada beberapa orang yang lewat, barulah saya tahu ternyata hari itu siswa kelas satu sampai kelas lima Madrasah Ibtidaiyah diliburkan karena anak kelas enam sedang menjalani ujian. Duh, maafkan mamamu yang bahkan tak tahu hal seperti ini, Nak. :(

Dengan wajah tersipu saya tertunduk malu. Saya baru sadar, dan ahaaa saya juga baru ingat kalau ternyata pada bulan April seperti ini siswa-siswi sekolah memang sedang sibuk-sibuknya mengikuti ujian nasional. Yang sekolah dasar bersiap mengikuti ujian agar bisa melanjutkan sekolahnya ke jenjang SMP, yang SMP ke SMA, pun yang SMA ke jenjang yang lebih tinggi lagi yaitu Perguruan Tinggi.
pic source: .wikimedia.org


pic source: pixabay.com

Minggu lalu atasan saya baru pulang dari Bali. Tiga hari lamanya beliau ada di Bali dalam rangka menghadiri meeting tahunan bersama kepala cabang kantor lain dari seluruh Indonesia. Alhamdulillah, saat pulang beliau tak lupa membawakan oleh-oleh khas Bali untuk kami semua, hihihi.

Kepergian atasan saya ke Bali tersebut mau tak mau membangkitkan keinginan saya yang sudah lama terpendam untuk liburan ke Bali kembali meluap-luap. Memang sudah sejak lama saya memimpikan menginjakkan kaki di pulau Dewata ini. Bila dihitung-hitung, mimpi itu sudah ada sejak tahun 2007 lalu namun sayangnya hingga tahun 2018 ini belum terwujud juga, hiks :(


Masak? Jujur saja itu bukanlah keahlian saya. Sejak gadis belia hingga sekarang sudah menikah dan menjadi seorang ibu saya masih terbilang amatir dalam melakukan kegiatan yang kata teman-teman sangat menyenangkan ini.

Saat remaja saya memang jarang atau hampir gak pernah terjun ke dapur. Tugas masak makanan kami sekeluarga dipegang oleh mama. Bila mama sedang ke rumah nenek, maka papa yang akan mengambil alih tugas itu, menyiapkan makanan untuk anak-anaknya, saya hanya kebagian tugas cuci piring dan nyapu lantai saja.
pic source: pixabay.com

Beberapa jam lalu saat suasana hati sedang berbunga-bunga, tiba-tiba saya mendapat kabar buruk yang sukses menghapus warna-warni di hati dan pikiran saya menjadi awan kelabu. Apa pasal? Saya mendapat kabar yang sangat menakutkan. Saat sedang asyik bersenandung sambil melipat pakaian, sebuah pesan di whatsapp yang berasal dari adik saya masuk "Or, saya lihat ada tikus got masuk ke kamarmu". Fyi, saat ini saya sedang di Lakudo sedangkan kamar yang kemasukan tikus adalah kamar di Bau-Bau.

Pesan itu seketika membuat saya takut dan panik. Oh Tuhan, bagaimana bisa binatang kotor itu masuk ke kamar saya? Tikus yang ukurannya kecil saja sudah membuat saya panik dan stres apatah lagi yang ukurannya sebesar kucing ABG itu, huhuhu :(

Beberapa waktu lalu, pada pukul sebelas malam, saat saya hendak bersiap-siap merebahkan diri di pembaringan tiba-tiba ponsel saya berdering. Di layar ponsel muncul nama sahabat (sebut saja Dahlia) yang tinggal di luar kota. Segera saya angkat teleponnya. Dari suaranya yang tertahan, saya tahu ia sedang menangis dan menahan sakit.

Saya bertanya, apa yang terjadi padanya. Mengapa ia menelepon selarut ini? Suaranya bergetar saat menjawab "pipis saya berdarah, Ra". Lantas ia mulai bercerita bahwa sudah setengah jam lamanya bolak balik ke kamar mandi untuk buang air kecil. Ia takut karena setiap kali buang air kecil selalu disertai dengan rasa sakit dan perih, urine yang keluar juga hanya sedikit tidak selancar biasanya. Puncak ketakutannya hingga memutuskan menelepon saya selarut itu adalah saat ia menyadari urinenya bercampur darah.
pic source: pixabay.com

Belum lama ini saya baca tulisannya Mba Fauzia di website KEB yang berjudul Mengapa Membaca Itu Penting?. Setelah membaca artikel tersebut, tiba-tiba saya kepikiran pengen nulis sesuatu yang berkaitan dengan kebiasaan membaca saya yang entah kenapa makin ke sini kok semakin jarang saja saya lakukan. Bayangkan saja, sejak awal Januari lalu hingga saat ini saya belum juga menamatkan satu buku pun, huhuhu :( 

Sangat berbanding terbalik dengan masa-masa sekolah dulu. Saya ingat, pada masa sekolah bertahun-tahun lalu, saya adalah salah satu dari sedikit siswa yang boleh dibilang rajin mengunjungi perpustakaan sekolah untuk meminjam buku.
fotonya buram :(

Saat memutuskan untuk membuat blog di tahun 2015 lalu, saya berpikir bahwa hal utama yang harus saya punya demi mendukung kegiatan itu adalah memiliki notebook atau laptop. Apalagi selain ngeblog saya juga punya hobi lain yaitu nonton drama korea dan film india, maka memiliki notebook (agar tidak selalu pinjam laptop suami saat nonton juga agar lebih mudah saya bawa kemana-mana karena ukurannya tidak terlalu besar) adalah wajib hukumnya.

Maka awal 2015 saya beli notebook bekas yang dijual oleh teman suami. Tapi hanya empat bulan saja saya memakai notebook tersebut karena suami kembali menawarkan saya notebook yang dijual oleh temannya yang lain (lagi-lagi second) yang menurutnya lebih bagus. Tak hanya layarnya yang lebih besar, kapasitas memory dan hardisknya juga lebih besar dari yang pertama. Dengan tiga kelebihan itu, notebook tersebut ditawarkan dengan harga yang sama seperti notebook pertama saya, jadi jatuhnya memang lebih murah.  Jadilah saya menjual notebook pertama dan membeli notebook kedua.
Saat mata nyaris tak bisa diajak kompromi, maka memejamkannya adalah pilihan terbaik. Namun baru saja kepala ini menyentuh bantal, sayup-sayup terdengar suara yang cukup akrab yang sering saya dengar di rumah mertua sehingga membuat mata ini kembali terjaga. Yap, suara yang saya dengar itu adalah suara TOKEK.

Saya tahu, suara tokek itu tidak berasal dari rumah ini karena bunyinya terdengar dari arah yang jauh. Sepertinya itu suara tokek dari rumah tetangga atau tokek liar yang hidup di pohon di luar sana. Tapi sesayup apapun bunyinya, suara tokek tetap saja terdengar mengganggu di telinga saya, huhuhu.



Selamat tahun baru semuanya (telat banget ucapannya Bu), semoga tahun ini segalanya lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Ada banyak harapan yang saya gantungkan di tahun ini, dua diantaranya adalah punya anak lagi dan punya rumah sendiri (minimal dapat lahan untuk membangun rumah impian lah karena setahun belakangan susah banget dapat penjual tanah, huhuhu). Semoga dua mimpi besar itu bisa terkabul tahun ini, amiiin yaa Allah.


Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

ABOUT ME

Hai, selamat datang di blog saya. Perkenalkan, saya Ira Hamid, pemilik sekaligus penulis blog ini. Jika ada pertanyaan sehubungan dengan tulisan saya atau ingin menjalin kerjasama, silakan hubungi saya melalui WhatsApp di 085241896490 atau email di yuwahyu2011@gmail.com


SUBSCRIBE & FOLLOW

Pengikut

Pageviews

Blog Archive

  • ►  2023 (3)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2022 (26)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (3)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2021 (23)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2020 (3)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (21)
    • ►  Desember (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (8)
    • ►  Mei (1)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ▼  2018 (18)
    • ▼  Oktober (1)
      • Tentang Kesalahan Berulang
    • ►  September (1)
      • Mudik Lebih Nyaman Dengan Traveloka
    • ►  Agustus (1)
      • Diet Karbo Malam Hari
    • ►  Juli (2)
      • Perempuan Indonesia & GLITZMEDIA.CO
      • Dompet Baru
    • ►  Juni (2)
      • Lauk Sahur Andalan Di Penghujung Ramadhan
      • Kenangan Tak Terlupakan Saat Mudik Menggunakan Kap...
    • ►  Mei (2)
      • Jika Berkunjung Ke Tasikmalaya, Saya Ingin Mencoba...
      • Merawat Rambut Rusak Dengan Emeron Complete Hair ...
    • ►  April (2)
      • Liburan Sambil Nostalgia
      • Bali, Tempat Liburan Impian
    • ►  Maret (3)
      • Menu Sarapan Praktis & Sederhana Ala Saya
      • Dementor
      • Kisah Saya, Dahlia, Anyang-anyangan & Prive Uri-cran
    • ►  Februari (2)
      • Ketika Kebiasaan Membaca Tak Serajin Dulu
      • Akhirnya Beli Laptop Baru
    • ►  Januari (2)
      • Tokek Oh Tokek
      • Kenangan Manis di 2017
  • ►  2017 (8)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (1)

Categories

  • Curhat
  • Info
  • Uneg-Uneg
  • Review
  • Hiburan
  • Jalan-Jalan
  • Opini
  • Nostalgia
  • Motivasi
  • Kucing

Featured Post

37

Recent Posts

Popular Posts

  • Kisah Saya, Dahlia, Anyang-anyangan & Prive Uri-cran
  • Dompet Baru
  • Terjebak & Tertipu
  • Suka Bermain Air? Inilah 4 Taman Air yang Ada di Kuta, Bali

Recent Comments

`

Designed by OddThemes | Distributed By Gooyaabi Template